KESALAHAN PADA
PENGUKURAN
A.
Sumber-sumber
Kesalahan
Berdasarkan hal-hal
yang menyebabkan terjadinya kesalahan, kesalahan dalam pengukuran dapat
diklasifikasikan menjadi tiga sumber kesalahan, yaitu kesalahan karena alam
(natural error), kesalahan karena alat (instrumental error), dan kesalahan
karena pengukur (personal error).
i.
Kesalahan Alam (natural
error)
Kesalahan
ini terjadi akibat dari perubahan kondisi lingkungan saat melakukan proses
pengukuran. sebagai contoh perubahan tenperatur yang mengakibatkan beda
pengukuran antara kondisi yang satu dengan yang lain dengan menggunakan jangka
sorong.
ii.
Kesalahan Alat
(instrumental error)
Kesalahan
akibat dari ketidaksempurnaan konstruksi dan kalibrasi alat. Contoh kesalahan
pembagian skala pada suatu alat ukur.
iii.
Kesalahan
Pengukur (personal error)
Kesalahan
ini sering terjadi karena keterbatasan pengukur dalam melakukan pengamatan dan
kecerobohan pengukur selama proses pengukuran.
B.
Jenis-jenis Kesalahan
pada Pengukuran
Secara
konvensional kesalahan pengukuran dapat dikategorikan kedalam tiga jenis yaitu
kesalahan sistematik (systematic error), kesalahan acak (random error), dan
kesalahan besar (gross error/blunder).
i.
Kesalahan
Sistematik (systematic error)
Kesalahan sistematik terjadi akibat dari alat yang
digunakan selama proses pengukuran. Hasil dari kesalahan tersebut
dirata-ratakan sehingga mendapatkan rata-rata dari pengukuran. Jarak/rentang
dari rata-rata pengukuran ke nilai yang sebenarnya inilah yang dinamakan dengan
kesalahan sistematik.
ii.
Kesalahan Acak
(random error)
Kesalahan
random terjadi akibat dari kesalahan personal, alam dan alat yang digunakan
selama proses pengukuran. Jarak/rentang terlebar atau terjauh dari pengukuran
berulang dinamakan kesalahan random.
iii.
Kesalahan Besar
(gross error/Blunder)
Kesalahan
besar (blunder) terjadi akibat dari kesalahan personal (kecerobohan pengukur)
yang membuat hasil dari pengukuran menjadi terlalu kecil atau terlalu besar
sehingga nilai hasil pengukuran sangat jauh dari nilai ukur yang sebenarnya.
Contoh hasil pengukuran suatu benda : 45,934 ; 45,935 ; 45,934 ; 4,593 ;
45,936
0 komentar:
Posting Komentar