kimirochimi.blogspot.com

kimirochimi.blogspot.com
Senin, 30 April 2012

Laporan Praktikum Eksoterm dan Endoterm Teknologi Pengolahan Sawit


1.      Tujuan percobaan
Membandingkan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dan reaksi yang menyerap kalor (endoterm)

2.      Dasar teori
Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor, sedang reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor, CaO(s) dimasukkan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)
Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan kalor sistem setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi.
Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Mungkin contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Air mendidih mengandung kalor lebih banyak bila dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es. Apa yang sebenarnya terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut: kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu.
Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarkan dalam keadaan demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan kesetimbangan termal. Jadi pada kesetimbangan termal tidak terjadi lagi perpindahan kalor dari benda yang satu ke benda lainnya.
Harga ΔH Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp lebih kecil dari Hr. Oleh karena itu, ΔH bertanda negatif (-). Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem. Dengan demikian, maka pada reaksi endoterm ΔH bertanda positif (+). Berikut diberikan diagram reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.


Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ΔH bertanda negatif (-)
Reaksi endoterm, Hp > Hr, sehingga ΔH bertanda positif (+)
Persamaan Termokimia
Penulisan suatu persamaan reaksi yang disertai dengan harga perubahan entalpinya dinamakan persamaan termokimia. Berikut diberikan contoh persamaan termokimia untuk reaksi eksoterm dan endoterm.
Persamaan termokimia untuk reaksi eksoterm:
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ΔH = - a kJ
Persamaan termokimia untuk reaksi endoterm:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) ΔH = + a kJ
3.      Alat dan Bahan
Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan pada percobaan reaksi eksoterm dan endotem.
No.
Alat/Bahan
Jumlah
Kode
1
Tabung reaksi; 150 mm x  16 mm
3 buah
9800-16-150
2
Sumbat karet (tanpa lubang), untuk tabung reaksi
1 buah
KSM 12/12-17
3
Pemegang tabung reaksi
1 buah
KTA 85/010
4
Spatula
1 buah
KSP 15/10
5
Pembakar spiritus
1 buah
KBS 25/125
6
Silinder ukur; 25 ml
1 buah
KSL 40/025
7
Sikat tabung reaksi
1  buah
KSK 24/M
8
Termometer; -10 - 100
1 buah
KTE 25/100
9
Ba(OH)2.8H2O
1 buah
CBA 40/500
10
NH4Cl
2 gram
CAM 50/500
11
Pita Mg
2 gram
CMA 70/025
12
HCl 36 %
1 cm
CAS 50/500
13
CuCO3.2H2O
2 gram
CTE 50/500
14
Akuades
Secukupnya
CAQ 10/1000
4.     
Penyiapan larutan :
·         Larutan HCL 3 M dibuat dengan cara pengenceran 25,6 ml larutan HCl 36% dengan akuades hingga volumenya tepat 100 ml.
 
Langkah kerja




Ø  Tabung pertama





Rounded Rectangle: Siapkan tabung reaksi



 



       tambahkan












Rounded Rectangle: 1 gram NH4Cl

Rounded Rectangle: 1 gram Ba(OH)2






Rounded Rectangle: Aduk campuran kemudian tutup mulut tabung dengan sumbat karet



 












Oval: Baui gas 
yang dihasilkan
Text Box: Kocok                                                                                       



 





Ø  Tabung kedua




















Rounded Rectangle: Amplas pita Mg sampai lapisan hitam hilang









Rounded Rectangle: Masukkan pita Mg kedalam tabung








 






















Ø  Tabung ketiga









Rounded Rectangle: Jepit tabung, panaskan




 






 







Rounded Rectangle: Panaskan isi tabung dengan pembakar spiritus


 











5.      Data Percobaan
a.       Data Sebelum Percobaan
Eksoterm : Membebaskan kalor dari sistem ke lingkungan
 H2 – H1 <  0                                                                    (H2 < H1)

C2H6 + 3O2                                       2CO2 + 3H2O               H = -212,8 kkal

Endoterm : Menerima atau menyerap kalor dari lingkungan
H = H2 – H1  >   0 
                   
Ba(OH)2 + 2NH4Cl                                      BaCl + 2 NH3 + 2H2O     H = +12,68 kkal

b.      Data Setelah Percobaan

M =                      3M = HCl 36%         11,74 M


V1M1    =   V2M2
V1.11,74   =    0,1 x 3
V1       =
             = 256 ml

Hasil Percobaan
No.
Kegiatan
Pengamatan
1
a.       Ba(OH)2.8H2O + NH4Cl
Pada saat terjadinya reaksi, suhu sistem menjadi dingin. Hal ini menunjukan adanya reaksi endoterm
b.      Gas yang dihasilkan
Gas Amonia
2
a.       Suhu larutan HCl 3 M
32
b.      Suhu campuran Mg + HCl
Suhu awal = 32
Suhu campuran = 37
c.       Kondisi Mg selama reaksi (3 M HCl)
Pita Mg habis setelah dicampurkan dengan larutan HCl
Berdasarkan hasil percobaan di atas menunjukan bahwa terjadi reaksi eksoterm.

Selama terjadinya pemanasan, CuCO3 Berubah wujud dari padat/serbuk menjadi cair disertai dengan perubahan warna. Setelah beberapa saat kemudian CuCO3 berubah wujud kembali menjadi padat/serbuk. Hal ini menunjukan terjadinya reaksi endoterm.

Warna sebelum dilakukan pemansan adalh hijau dan warna setelah dilakukan pemanasan adalah hitam.

6.      Analisis Data
·         Reaksi Endoterm
capture-20120429-195307.png
karena  sistem  menyerap  energi/menerima  energi,  maka entalpi  produk (Hp)  lebih besar  daripada  entalpi  pereaksi (HR)
·        Reaksi Eksoterm
capture-20120429-195144.png
karena sistem membebaskan energi/melepaskan energi, maka entalpi produk (Hp) lebih kecil daripada entalpi pereaksi (HR)

Dari hasil yang telah diperoleh, maka telah diketahui bahwa percobaan memiliki perkiraan jumlah entalpi produk yang sama jika dibandingkan dengan entalpi pereaksinya masing-masing. Begitu pula dengan percobaan (2) dan (4) yang memiliki kesamaan perkiraan jumlah entalpi.

7.      Pembahasan
1.      Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas. Reaksi kimia yang menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm mempunyai Hr <>
2HCl(l) + Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(g)                                                                       ∆H = -

2.      Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dan NH4Cl. Pembauan gas, menghasilkan suhu dingin dan bau gas. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm. Reaksi endoterm mempunyai Hr > Hp sehingga ∆H berharga positif. Maka persamaan termokimianya adalah Ba(OH)2.8H2O(s) + 2NH4Cl(s) → Ba(OH)2(aq) + 2 NH4OH(aq)                 ∆H = +

3.      Pemanasan CuCO3 ketika pemanasan dihentikan maka reaksi ikut berhenti. Dengan kata lain reaksi ini memerlukan kalor. Reaksi in termasuk reaksi endoterm. Reaksi endoterm mempunyai Hr > Hp sehingga ∆H berharga positif. Persamaan termokimianya adalah
CuCo3(s) → CuO(s) + CO2(g)                                                                                         ∆H = +





Tindak Lanjut
1.      Beri penjelasan singkat tentang pengertian sistem dan lingkungan!
Jawab :
Pada dasarnya, perubahan entalpi terjadi karena adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan. Sistem adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian atau pusat pengamatan. Adapun lingkungan yaitu daerah di luar sistem. Misalnya, dalam proses es mencair, yang dipandang sebagai sistem adalah air dan es, sedangkan udara luar sebagai lingkungan. Jika suatu reaksi berlangsung dalam gelas kimia. Zat-zat yang bereaksi bertindak sebagai sistem, gelas kimia sebagai pembatas reaksi, dan segala sesuatu di luar gelas kimia bertindak sebagai lingkungan.

2.      Berdasarkan proses di bawah ini, tentukanlah proses mana saja yang termasuk reaksi eksoterm dan reaksi endoterm!
No.
Proses
Eksoterm
Endoterm
1
Membuat es
ü   

2
Mencairkan es

ü   
3
Membakar gula

ü   
4
Pembentukan gula pada reaksi fotosintesis
ü   

5
Mencampurkan air dengan asam kuat

ü   
6
Mencampurkan air dengan asam nitrat

ü   
7
Memisahkan pasangan ion
ü   

8
Membentuk pasangan ion

ü   
9
Memasak telur

ü   
10
Perkaratan besi
ü   


8.      Kesimpulan
Reaksi kimia berlangsung dengan menyerap dan melepaskan energi. Jika membebaskan energi disebut reaksi eksoterm, sedangkan yang menyerap energi disebut reaksi endoterm.
Sistem adalah bagian dari alam semesta yang sedang menjadi pusat perhatian, sedangkan lingkungan adalah bagian dari alam semesta yang berinteraksi dengan sistem.
Kalor adalah energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya karena perbedaan suhu, sehingga q dapat dituliskan q = m x ∆t atau q = C x ∆t

9.      Daftar pustaka
http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artikel_detail-10868.html
http://ariphudien.wordpress.com/2010/02/11/laporan-kimia-praktikum/
http://dc395.4shared.com/doc/AOLhS6PC/preview.html
http://eraeraeraastrada.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-kimia-reaksi-eksoterm.html
http://central-education.blogspot.com/2011/11/pengertian-sistem-dan-lingkungan.html

10.   Lampiran
Satu lembar data sebelum percobaan yang belum diolah.*


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

MINYAK DAN LEMAK

Oleh:

           Rochimi                                       NIM : 011.11.015


Diterima Oleh:
Jurusan Teknik Pengolahan Sawit
Institu Teknologi dan Sains Bandung

Deltamas, 1 Mei 2012

Asisten Dosen

(Ida Kusumawati)


Dosen Pembimbing

(Dr. Endang Kumolowati, M.Si., Apt.)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

terimakasih , ini sangat membantu saya :)

Posting Komentar

komentar pengunjung

 
;