STANDAR MUTU MINYAK KELAPA SAWIT
Standar
mutu merupakan hal yang penting untuk menentukan bahwa minyak tersebut bermutu
baik. Ada beberapa faktor yang menentukan standar mutu, yaitu:
- Kandungan air dan kotoran
- Kandungan asam lemak bebas
- Warna
- Bilangan peroksida
Faktor lain yang mempengaruhi standar mutu, adalah:
- Titik cair
- Kandungan gliserida
- Refining loss (kehilangan pada saat pengolahan)
- Plastisitas (kelenturan)
- Spreadability (kemudah-tersebaran)
- Kejernihan
- Kandungan logam berat
- Bilangan penyabunan
Mutu minyak kelapa sawit yang baik, umumnya mempunyai:
1. Kadar
air < 0,1%
2. Kadar
kotoran < 0,01%
3. Kandungan
asam lemak bebas, serendah mungkin yaitu < 2%
4. Bilangan
peroksida < 2
5. Bebas
dari warna merah & kuning, tidak berwarna hijau, harus berwarna pucat dan jernih
6. Kandungan
logam berat serendah mungkin, bahkan bebas dari ion logam.
I.
STANDAR MUTU:
Rujukan / reference:
- SNI
- Ordinary (biasa)
- Special Prime Bleach (SPB)
- Internasional
Jika Minyak
Kelapa Sawit akan dijual di Indonesia (dalam negeri) cukup Standar Mutu SNI,
teapi jika akan dieksport maka harus memenuhi Standar Mutu Internasional, jika
tidak, akan sulit bersaing di pasaran dunia.
Standar
mutu yang harus dipenuhi adalah:
- Warna )
- Kadar air ) SNI )
- Pengotor ) )
- Asam lemak bebas ) )
- Bilangan Iod )
- Besi ) SPB
- Tembaga )
- Karoten )
- Tokoferol )
- Pemucatan : Red & Yellow )
SNI:
SNI = Standar Nasional Indonesia
Untuk Minyak Kelapa Sawit, SNI
01-2901-1992, terdiri dari:
1. Ruang Lingkup:
Meliputi syarat mutu, cara pengujian mutu, dan cara pengemasan minyak kelapa sawit
Meliputi syarat mutu, cara pengujian mutu, dan cara pengemasan minyak kelapa sawit
2. Definisi:
Minyak kelapa sawit adalah minyak yang diperoleh dari proses pengempaan daging buah Elaeis guineensis Jacg.
Minyak kelapa sawit adalah minyak yang diperoleh dari proses pengempaan daging buah Elaeis guineensis Jacg.
3. Jenis Mutu:
Minyak kelapa sawit digolongan dalam satu jenis mutu dengan nama Sumatra palm oil.
Minyak kelapa sawit digolongan dalam satu jenis mutu dengan nama Sumatra palm oil.
4. Syarat Mutu
No.
|
Karakteristik
|
Syarat
|
Cara
Pengujian
|
1.
|
Warna
|
Kuning jingga smp kemerahan
|
Visual
|
2.
|
Asam lemak bebas (sbg asam palmitat)
|
5,0
|
BS 684-1958
|
3.
|
Kadar kotoran
|
0,05
|
SNI 01 – 3184 - 1992
|
4.
|
Kadar air
|
0,45
|
BS 684-1958
|
Sumber: SNI - 1992
5. Pengambilan contoh
a.
Cara Pengambilan contoh
b.
In bulk
c.
Petugas pengambil
contoh
6. Pengemasan
a.
Cara pengemasan
b.
Pemberian merk
Minyak kelapa sawit mentah (CPO), SNI 01-2901-2006
Kriteria
Uji :
No.
|
Kriteria
|
Satuan
|
Pesyaratan
|
A
|
Warna
|
-
|
Jingga
kemerah
|
B
|
Kadar air dan kotoran
|
%, fraksi masa
|
0,5
maks
|
C
|
Asam lemak bebas (sbg asam palmitat)
|
%, fraksi masa
|
0,5 maks
|
D
|
Bilangan yodium
|
g yodium /100g
|
50 – 55
|
Minyak Mentah Inti Sawit (PKO), SNI 0003-1987
Kriteria Uji :
No.
|
Kriteria
|
Satuan
|
Pesyaratan
|
A
|
Asam lemak bebas (sbg
asam laurat)
|
% (w/w)
|
Maks 5,0
|
F
|
Kandungan
benda asing
|
% (w/w)
|
Maks
0,05
|
G
|
Kadar
air
|
% (w/w)
|
Maks 0,45
|
Minyak kelapa sawit lainnya, SNI 01-0018-1987
Kriteria Uji :
No.
|
Kriteria
|
Satuan
|
Persyaratan
|
A
|
Asam
lemak bebas
|
%
(b/b)
|
Maks 0,1
|
B
|
Kadar air
dan kotoran
|
%
(b/b)
|
Maks 0,15
|
C
|
Bilangan
Iod
|
-
|
Min 55
|
D
|
Titik
keruh
|
° C
|
Maks 10
|
E
|
Titik
lunak
|
° C
|
Maks 24
|
F
|
Warna
|
-
|
Merah:
maks 3 ; Kuning: maks 30
|
G
|
Rasa
|
-
|
Normal
|
Produk
Oleo chemical:
1. Margarin dalam kemasan kedap udara
2. Margarin dalam kemasan tidak kedap
udara
3. Sabun mandi & sabun toilet
4. Sabun kesehatan & desinfektan
5. Bungkil & limbah padat lainnya
DISKRIPSI / URAIAN:
Standar ini menetapkan:
- Syarat mutu,
- Pengambilan contoh,
- Cara uji,
- Pengemasan,
- Syarat penandaan dan rekomendasi minyak kelapa sawit mentah (Crude palm oil - CPO).
Syarat mutu meliputi:
- Warna yaitu jingga kemerah-merahan;
- Kadar air,
- Kotoran
- Asam lemak bebas (sebagai asam falmitat) maks 0,5 (%, fraksi masa)
- Bilangan yodium 50-55 (g yodium/100g)
Pengambilan contoh diterapkan
untuk:
1.
In bulk (storage tank) dan/atau
2.
Palka kapal serta mobil tangki (road tanker)
Pengujian
penentuan warna: secara
visual dengan kasat mata
Penetapan kadar air, dilakukan
dengan 2 metode yaitu:
- Metode pemanasan dengan oven atau
- Metode pemanasan dengan hot plate.
Prinsip
penghitungan persentase kandungan air adalah selisih berat contoh sebelum dan
sesudah dipanaskan.
Kadar kotoran:
Dihitung
sebagai bahan yang terkandung dalam minyak sawit mentah yang tidak larut dalam
n-heksan atau light petroleum.
Kadar asam lemak bebas:
Dihitung
sebagai presentase berat (b/b) dari asam lemak bebas yang terkandung dalam
minyak sawit mentah (CPO) dimana berat molekul asam lemak bebas tersebut
dianggap sebesar 256 (sebagai asam palmitat).
Bilangan yodium:
Dinyatakan
sebagai gram yodium yang diserap per 100 gram minyak.
Pengemasan:
Minyak
kelapa sawit mentah (CPO) dikemas dalam bentuk curah (bulk) atau mobil tangki
(road tanker). Wadah yang dipakai harus dibuat dari bahan yang tidak
mempengaruhi isi dan melindungi produk dari kontaminasi luar.
Pengiriman:
Pada
setiap pengriman, dilengkapi dengan dokumen berisi keterangan
- nama dan alamat perusahaan ;
- nama barang;
- tempat tangki timbun di pelabuhan (Shore tank);
- tanggal pengiriman;
- berat bersih;
- tempat/negara tujuan; dan
- keterangan-keterangan lain yang diperlukan.
Rekomendasi suhu
minyak CPO:
- Pada waktu akan dimuat/dibongkar (loading/dicharge) adalah 45°C sampai 55oC,
- Selama perjalanan (voyage) adalah maksimum 40°C
Lemak dan minyak hewani dan nabati, SK Penetapan : 107/KEP/BSN/05/2006 Tanggal Penetapan : 16-05-2006
[dd-mm-yyyy], SNI Ini Merevisi SNI 01-2901-1992 Minyak
kelapa sawit
Standar Mutu
SPB dan Ordinary:
No.
|
Kandungan
|
SNI
|
SPB
|
Ordinary
|
1.
|
Warna
|
Kuning-jg-kmrh
|
-
|
-
|
2.
|
Air
|
Maks 0,5 %
|
0,1 %
|
0,1 %
|
3.
|
Pengotor
|
Maks 0,5 %
|
0,002 %
|
0,01 %
|
4.
|
Asam lemak bebas
|
Maks 0,5 %
|
1-2 %
|
3-5 %
|
5.
|
Bilangan Iodium
|
50 - 55 g Iod/100 g
|
53 ± 1,5
|
45 - 56
|
6.
|
Besi
|
|
10 ppm
|
10 ppm
|
7.
|
Tembaga
|
|
0,5 ppm
|
0,5 ppm
|
8.
|
Karoten
|
|
500 ppm
|
500 – 700 ppm
|
9.
|
Tokoferol
|
|
800 ppm
|
400 – 600 ppm
|
10.
|
Pemucatan: Red
Yellow
|
|
< 2,0
20
|
< 3,5
35
|
Sumber: Krischenbauer (1960)
II. STANDAR
ILMIAH MINYAK KELAPA
SAWIT
1. Sifat
Fisiko-Kimia
2. Pengujian
Sifat Fisik
3. Pengujian
Sifat Kimia
4. Berdasar
Analisis Pangan (IPB)
Sifat
Fisiko-Kimia:
a) Sifat
Fisiko-Kimia Minyak Sawit (CPO) dan Minyak Inti Sawit (Kernel)
No.
|
Sifat Fisiko-Kimia
|
Minyak Sawit
|
Minyak Inti Sawit
|
1.
|
Bobot jenis (suhu kmr)
|
0,900
|
0,900 – 0,913
|
2.
|
Indeks bias (D. 40°C)
|
1,4565 –
1,4585
|
1,405 – 1,415
|
3.
|
Bilangan Iod
|
48 – 56
|
14 – 20
|
4.
|
Bilangan Penyabunan
|
196 – 205
|
244 – 254
|
Sumber: Krischenbauer (1960)
b) Minyak
kelapa sawit sebelum & sesudah dimurnikan
No.
|
Sifat Fisiko-Kimia
|
MS Kasar
|
MS Murni
|
1.
|
Titik cair : awal
|
21 – 24
|
29,4
|
|
akhir
|
26 – 29
|
40,0
|
2.
|
Bobot jenis pada 15°C
|
0,859 – 0,870
|
-
|
3.
|
Indeks bias (D. 40°C)
|
36,0 – 37,5
|
40 – 49
|
4.
|
Bilangan Penyabunan
|
224 – 249
|
196 – 206
|
5.
|
Bilangan Iodium
|
14,5 – 19,0
|
46 – 52
|
6.
|
Bilangan Reichert Meissl
|
5,2 – 6,5
|
-
|
7.
|
Bilangan Polenske
|
9,7 – 10,7
|
-
|
8.
|
Bilangan Krichner
|
0,8 – 1,2
|
-
|
9.
|
Bilangan Bartya
|
33
|
-
|
Sumber: Krischenbauer (1960)
Pengujian Sifat
Fisik (Ketaren, 38-48):
1. Penentuan
kadar minyak
2. Kadar
air & Zat menguap
3. Bobot
jenis
4. Titik
cair
5. Turbidity
point
6. Indeks
bias
7. Warna
dengan Spektrofotometer
8. Warna
dengan cara Wesson
9. Kelarutan
Pengujian Sifat
Kimia (Ketaren, 48-65):
- Bilangan asam
- Bilangan penyabunan
- Bilangan ester
- Bahan yang tidak tersabunkan
- Asam lemak total
- Asam lemak jenuh & tidak jenuh
- Bilangan Hehner
- Bilangan Reichert-Meissl
- Bilangan Polenske
- Bilangan Kirschner
- Bilangan Iodium
- Bilangan Thiocyanogen
- Bilangan asetil & hidroksi
- Bilangan peroksida
Berdasarkan
analisis pangan:
- Titik cair
- Bobot jenis
- Turbidity point
- Indeks bias
- Uji ketengikan
- Bilangan TBA
- Bilangan peroksida
- Bilangan Iodium
- Bilangan penyabunan
- Bilangan asam
sumber : Bahan Kuliah Kimia Dasar TPS ITSB 2011-2012 Dr. Endang Kumolowati, M.Apt.
11 komentar:
lagi bikin karya ilmiah tentang PKS nech, makasih ya postingannya sangat membantu :)
trimakasi bg kimi richimi postinganya
''TPS 13 ITSB''
Thanks. Nambah wawasan bgt. �� ada literatur ttg pv dan anv? Share juga lah ��
Thanks. Nambah wawasan bgt. �� ada literatur ttg pv dan anv? Share juga lah ��
Min, numpang nanyak, ada gk standar buat tbs yang akan di produksi, seperti tingkat ke matangan nya, atau dll gitu min, mohon bantuan nya
Min, numpang nanyak, ada gk standar buat tbs yang akan di produksi, seperti tingkat ke matangan nya, atau dll gitu min, mohon bantuan nya
info dong mengenai standar mutu palm kernel meal?
mau tanya dong, jadi standar yang harusnya dipakai untuk FFA yang mana yaa? soalnya antara SNI tahu 1992 dengan revisi tahun 2009 sangat berbeda jauh standarnya..mohon pendapatnya..
min mau tanyak ada standar mutu CPO berdasarkan RSPO
skrang lg ngerjain tugas akhir tentang produksi klp sawit gituh, makasih yah ilmunya bermanfaat banget.
BWT - Anti korosi berfungsi untuk menghambat terbentuknya kerak pada boiler sekaligus memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap serangan korosi pada permukaan logam jenis besi dan tembaga maupun logam campuran pada boiler sistem / Hot water jenis resirkulasi . Chemical ini digunakan khusus untuk perawatan boiler.
Spesifikasi :
- Bentuk : Cair
- Kemasan : 30 Liter/pail
Untuk info lebih lengkap silahkan menghubungi nomer kami.(081310849918)
terimakasih.
Posting Komentar