JEMBATAN TIMBANG (WEIGHBRIDGE)
Jembatan Timbang adalah alat untuk
mengukur berat yang dilengkapi dengan platform dan load cell
sebagai sensor terhadap gaya berat (analog)
yang diberikan dan mengirimkannya ke Avery – weigh dan selanjutnya
dikonversikan ke dalam satuan berat (digital). Jembatan
Timbang (WEIGH BRIDGE STATION)
dilengkapi dengan fasilitas cctv dan memiliki sistem komputerisasi secara
otomatis yang tersambung ke Kantor Tata Usaha (KTU) dan tersambung juga ke
Pusat (Jakarta).
Weighbridge
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menimbang
Tandan Buah Segar (TBS)
2. Memonitoring
perbedaan brutto, tara, dan netto
3. Mengetahui
data produksi buah dari kebun
4. Mengetahui
jumlah hasil prosuksi yang akan dijual/dikirim
2.1.1
Klasifikasi
Alat-alat yang digunakan
a. Avery
Berker
Avery Berkel adalah
alat yang digunakan untuk menunjukan angka timbang secara digital dari setiap
penimbangan buah dan truk yang masuk kedalam pabrik. Alat ini memiliki berat
timbangan maksimum sebesar 60000 kg dan berat timbang minimal sebesar 400 kg.
Ada dua tipe Avery Berkel yaitu Avery Berkel L225 dan Avery Berkel L500M. Kegunaan
dari masing-masing Avery Berkel ini sama, yaitu untuk menujukan berat dari
beban yang ditimbang. Hanya saja Avery Berkel L500M digunakan untuk memperjelas
berat timbangan kepada supir truk agar para supir truk dapat melihat seberapa
berat dari buah yang mereka bawa. Skala yang ditunjukan oleh Avery berkel
adalah 10 kg, artinya apabila angka yang ditunjukanoleh alat ini berupa angka
ganjil maka akan digenapkan ke angka puluhan yang paling dekat.
Contoh :
Berat timbangan
sesungguhnya adalah 11987 kg, maka angka yang ditunjukan oleh avery berker
adalah 11990 kg. karena ..87 kg lebih dekat ke ..90 kg dari pada ke ..80 kg.
b. Komputer
Jembatan
timbang ini juga dapat dilengkapi dengan system komputer, CPU ,
Monitor, Keyboard, Mouse, dan Local Area
Network (SAP). Sofware Program yang mampu mencetak tiket jembatan timbang untuk
; Berat, Waktu, Tanggal, Bulan, Yahun, Jenis produksi, Kendaraan, Supplier,
serta dapat menyimpan dan mengamankan data bulanan.
c. Printer
Printer ini digunakan
untuk mencetak data masuk dan data keluar yang telah diolah melalui perangkat
computer yang di operatori oleh dua orang. Dua buah printer ini dipasangkan
masing-masing dengan perangkat computer.
d. Plat
Form
Stasiun jembatan
timbang Rama-Rama Mill dan KCP memiliki 2 buah Plat Form.
e. Load
Cell
Setiap jembatan timbang
memiliki 6 Load Cell
Pada sistem Weigh Bridge ada dua proses penimbangan
antara lain :
1.
Penimbangan barang masuk
Yang dimaksud
penimbangan barang masuk adalah dimana barang dimuat terlebih dahulu pada saat
dilakukan penimbangan pertama dan pada saat penimbangan kedua truk/traktor dalam
keadaan kosong (tanpa muatan).
Prosedur penimbangannya dan administrasi secara umum:
·
Truk angkutan
Tandan Buah Segar harus membawa Surat Pengantar Buah (SPB) yang mencakup data :
-
Nomor Surat Pengantar
-
Jumlah janjang kosong
-
Asal Kebun
-
Berat dikirim
-
Tahun tanam
-
Nama Supir
-
Block/Divisi
-
Nomor Kendaraan
·
Sebelum memasuki
jembatan timbangan pengemudi harus melaporkan Surat Pengantar-nya kepada Satpam
agar dapat dicatat pada buku register penerimaan Tandan Buah Segar.
·
Truk
pengangkutan Tandan Buah Segar dapat melakukan penimbangan pertama yang diawasi
oleh Satpam dengan ketentuan :
-
Supir harus
turun dari truk
-
Posisi truk
harus di tengah Plate Form
-
Mesin truk harus
dimatikan
·
Truk
pengangkutan Tandan Buah Segar dapat membongkar muatannya di Loading Ramp
(tempat penimbunan Tandan Buah Segar) kemudian melakukan penimbangan kedua sama
seperti penimbangan pertama.
Dari hasil penimbangan kedua operator
timbangan mengeluarkan kartu timbang dan diserahkan pada pengemudi 1 (satu)
rangkap yang dilengkapi dengan copy surat pengantar buah (SPB).
Kartu Timbang
didistribusikan kepada :
-
Lembar pertama
kepada pihak pengangkut
-
Lembar kedua
kepada pihak pemasok Tandan Buah Segar
-
Lembar ketiga untuk
file timbangan
-
Lembar keempat untuk file krani produksi
Selesai penimbangan
kedua supir kembali melaporkan hasil penimbangannya kepada Satpam untuk
mencatat Tonase dari hasil penimbangan ke dalam buku register penerimaan Tandan
Buah Segar.
Berikut ini adalah yang dicatat
oleh satpam pada saat supir menyerahkan SPB :
-
Nama supir
-
Nomor polisi kendaraan
-
Jenis SPB
-
Divisi
-
Perkebunan buah dating
-
Jam lapor
-
Jam masuk
-
Jam keluar
-
Netto
2.
Penimbangan barang keluar
Penimbangan
barang keluar meliputi :
-
Pengiriman Crude
Palm Oil (Minyak Sawit).
-
Pengiriman
Kernel (Inti Sawit).
-
Pengiriman Cangkang
Prosedur
penimbangan dan administrasinya secara umum:
·
Sebelum
dilakukan penimbangan pengemudi harus melaporkan Delivery Order (DO) jual yang
masih berlaku serta SIM/KTP pengemudi.
·
Selanjutnya
Satpam membuat surat izin masuk pabrik untuk diteruskan ke Krani Produksi.
·
Setelah surat izin masuk disetujui truk dapat melakukan
penimbangan pertama dengan ketentuan :
-
Kondisi dalam
bak/tangki truk harus bersih (tidak ada barang tambahan).
-
Pengemudi harus turun dari kendaraan.
-
Posisi truk
harus benar-benar di tengah Plate Form.
-
Mesin kendaraan harus dalam keadaan mati.
-
Setelah selesai melakukan pengisian muatan, dilakukan
penimbangan kedua.
-
Pastikan truk diparkir di lokasi pagar pabrik untuk
dilakukan pemasangan segel/gembok oleh krani produksi atau operator, pemasangan
yang diawasi oleh Manager atau personalia.
-
Sebagai sumber
data pembuatan SPB (Surat Pengantar Barang), hasil analisa laboratorium
mengenal quality Crude Palm Oil atau inti sawit diserahkan kepada operator
Weighbridge.
-
Data dari hasil
penimbangan di check kembali oleh krani produksi dan diserahkan kepada supir
beserta surat izin keluar pabrik yang telah distempel dan ditandatangani oleh
Manager atau Personalia.
-
Sebelum keluar
dari pabrik, supir harus melaporkan kembali data hasil penimbangan kepada
satpam untuk memberikan informasi jumlah tonase yang dibawa.
-
Distribusi kartu
timbang pengiriman Crude Palm Oil/inti sawit adalah sebagai berikut :
·
Lembar pertama kepada pihak pembeli atau bulking.
·
Lembar kedua
kepada pihak transport.
·
Lembar ketiga
untuk file timbangan.
·
Lembar keempat untuk krani produksi.
2.1.1
Dokumentasi
Dalam
administrasi weighbridge terdapat beberapa dokumen/form yang digunakan, yaitu:
1.
Kartu Timbang
2.
Surat Pengantar
Barang (SPB)
3.
Kartu Janjangan
Kosong
2.1.2
Prinsip
kerja jembatan timbang (WEIGH BRIDGE)
Prinsip
kerja Jembatan timbang adalah dengan menggunakan Load Cell yang dikalibrasi
setiap dua minggu sekali. Load Cell akan mengirimkan sinyal digital ke avery
berker. Jembatan timbang juga harus selalu dilakukan check weigh bridge setiap
6 bulan sekali. Tujuan dari pada check weigh bridge timbangan adalah agar
timbangan tetap akurat. Check weigh bridge timbangan dilakukan oleh Pusat
(Jakarta) dan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menggunakan batu timbang
seberat 10000 kg. Orang dari pusat yang melakukan check weigh bridge ini disebut
OLC (Oil Loss Control).
2.1.3
Masalah
dan solusi dalam stasiun jembatan timbang
Ada
beberapa kendala yang terjadi dalam melakukan proses timbangan diantaranya:
a. Apropal
Apropal terjadi karena
kesalahan dalam berkendara saat memasuki area jembatan timbang yang
mengakibatkan bruto sama dan tara sama. Artinya adalah berat kosong truk
melebihi berat kosong truk yang telah masuk dalam data pabrik yang dikarenakan
supir truk menambahkan beberapa tambahan beban dalam truknya. Hal ini dapat
diselesaikan dengan cara staf KTU datang keruang operator timbangan kemudian
membuka data dengan password khusus KTU untuk mengubah data dengan berat yang
sebenarnya dan supir yang melakukan kesalahan ini dikenakan sanksi.
b. Petir
dan hujan
Jembatan timbang yang
dilengkapi dengan system komputerisasi secara otomatis dapat terganggu apabila terjadi
petir dan hujan, sehingga kegiatan dalam statiun jembatan timbang dihentikan,
dikhawatirkan mengganggu jaringan system komputerisasi yang telah ada serta
dapat mempengaruhi hasil penimbangan karena load cell sangat sensitif terhadap
perubahan yang terjadi.
c. Mesin
truk tetap hidup
Masalah ini sering terjadi
dikarenakan ada beberapa truk pengangkut yang tidak bisa dihidupkan kembali
saat mesin mati. Hal ini dapat menyebabkan hasil timbangan tidak akurat dan
dapat merusak load cell akibat getaran dari mesin truk pada saat penimbangan.
.
Gambar - gambar Jembatan Timbang
6 komentar:
mas minta tolong dijelaskan software/aplikasi apa yg digunakan untuk timbangannya ? trims
terimakasih atas info nya kunjungi juga https://timbanganterbaik.wordpress.com/
https://timbanganterbaik.wordpress.com/
boleh minta programmer manual, saya mau baca datanya langsung ke alat timbangannya dan simpan ke database saya, kalau ada sdk vb.net/6 akan lebih bagus. email ke benny.acolyte@gmail.com ya.
terima kasih sebelumnya.
Boleh tau daftar pustakanya?
Sungguh membantu
Posting Komentar